KHUTBAHNASIONAL-Tentunya kita ketahui semua bahwa tahun baru adalah bukan asing lagi yaitu memiliki banyak kegiatan yang mungkin diluar dari ajaran agama Islam maka pentingnya diberikan khutbah ini pada saat akan pergantian tahun baru.
Renungan Pergantian Tahun Baru
Khutbah Pertama:
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَاهَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْنَ.
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾[آل
عمران:102].
﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ
الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ
مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ
بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا﴾[النساء:1].
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيمًا﴾[الأحزاب:70-71].
أما بعد:
Kaum
muslimin rahimakumullah,
Sesungguhnya
seorang mukmin yang mendapatkan taufiq adalah seorang yang menjadikan perubahan
kondisi-kondisi sebagai kesempatan untuk ingat, merenungkan, dan mengambil
pelajaran. Maka iapun menghisab dirinya, ia memperbaiki kondisinya dan
meluruskan arah perjalanannya. Maka binasanya hati seseorang tatkala lalai
untuk menghisab dirinya dan serta mengikuti hawa nafsunya.
Sementara
kita berpisah dari tahun dan menyambut tahun yang baru –semoga Allah
menjadikannya sebagai tahun yang berkah dan kebahagaiaan bagi kita-, maka wajib
bagi kita untuk menghisab diri kita, sebagaimana Khalifah Umar –semoga Allah
meridhoinya- berkata :
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ
قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، فَإِنَّهُ
أَهْوَنُ فِي الْحِسَابِ غَدًا أَنْ تُحَاسِبُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ
“Hisablah
diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah diri kalian sebelum (amal)
kalian ditimbang, karena lebih ringan bagi kalian tatkala kalian dihisab kelak,
jika kalian menghisab diri kalian sekarang.”
Seorang
mukmin mengetahui bahwasanya kehidupan dunia ini diciptakan untuk diisi dengan
ketaatan kepada Allah, mentauhidkanNya, dan untuk mewujudkan peribadatan
kepadanya. Allah berfirman
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ
وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ (٥٦)
“Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.
Adz-Dzariyaat: 56).
Dari Ibnu
Umar –semoga Allah meridoinya- ia berkata : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam memegang pundakku lalu berkata:
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ
غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ السَّبِيْلِ
“Jadilah
engkau di dunia ini seperti orang asing atau musafir yang numpang lewat”
Ibnu Umar
berkata:
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا
تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ
مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Jika telah
sore maka janganlah engkau menunggu pagi, dan jika telah pagi maka janganlah
engkau menunggu sore, manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu,
dan manfaatkan kehidupanmu sebelum tiba kematianmu.” (HR. Al-Bukhari).
Maka wajib
bagi kita dengan bertambahnya umur bertambah pula ketaatan dan perbuatan
kebajikan, hendaknya kita mengisi tahun-tahun untuk mendekatkan diri kepada
sang Pencipta sedekat-dekatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
خَيْرُكُمْ مَنْ طَالَ
عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُه
“Sebaik-baik
kalian adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya” (HR Ahmad dan
At-Tirmidzi dan ia berkata : “Hadits Hasan”, dan dishahihkan oleh Al-Hakim)
Diantara
kezaliman yang sangat jelas serta kerugian yang nyata adalah Allah telah
menganugerahi kepada anda usia lantas anda tenggelam dalam kemaksiatan dan
tetap berada pada apa yang tidak diridhoi Allah. Allah berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ
عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: 36).
Dan
diantara kerugian yang besar adalah telah berlalu tahun dan telah datang tahun
yang baru sementara seorang muslim menyiakan-nyiakannya, melalaikannya… Allah
berfirman :
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا
يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ
“Dan Apakah
Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang
yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?”
(QS. Faathir: 37).
Ibnu Abbas
berkata:
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ
سِتِّيْنَ سَنَةً
“Bukankah
Kami telah memanjangkan umurmu 60 tahun?”
Dan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَعْذَرَ اللهُ إِلَى
الرَّجُلَ، أَخَّرَهُ إِلَى السِتِّيْنَ مِنْ عُمْرِهِ
“Allah
memberi kesempatan kepada sang lelaki, Allah telah mengakhirkan umurnya hingga
60 tahun.”
Kemenangan
hanyalah pada melakukan kebajikan dan bersegera malakukan amal sholeh. Allah
berfirman:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ
مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ
لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣)
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS.
Ali ‘Imran: 133).
Wahai
saudaraku jadilah engkau berbekal dengan ketaatan kepada Penciptamu,
berbahagialah dengan bertakwa kepada Robmu, niscaya engkau akan meraih
keberuntungan yang besar, mendapatkan kebaikan yang banyak. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ
خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ
فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah
5 perkara sebelum 5 perkara, masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu
sebelum sakitmu, kecukupanmu sebelum engkau miskin, waktu luangmu sebelum
kesibukanmu, kehidupanmu sebelum kematianmu.” (HR. Al-Haakim dan dishahihkan
oleh Ibnu Hajar)
فَمَا بَعْدَ الدُّنْيَا مِنْ
مُسْتَعْتَبٍ وَلَا بَعْدَ الدُنْيَا دَارٌ إِلَّا الجَنَّةُ وَالنَّارُ
“Maka tidak
ada setelah dunia yang dimaafkan, dan tidak ada setelah dunia tempat kecuali
surga dan neraka.”
Maka umurmu
wahai saudaraku sesama muslim adalah amanah, engkau tunaikan tatkala engkau
taat kepada sang Pencipta dan engkau mengikuti perintah-perintahNya serta
menjauh dari larangan-laranganNya, engkau mengisi kehidupan ini dengan apa yang
diinginkan oleh tujuan-tujuan agama ini, berupa manfaat dunia dan kemaslahatan
akhirat. Allah berfirman:
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى
اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ
Dan
Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya”. (QS. At-Taubah: 105).
Dan dalam
hadits:
لَا تَزُولُ قَدَمَا
الْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسِ خِصَالٍ، وَعَنْ
عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، عَنْ شَبَابِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ
أَيْنَ اكْتَسَبَهُ؟ وَأَيْنَ أَنْفَقَهُ؟ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيهِ
“Tidak akan
bergeser dua kaki seorang hamba hingga ia ditanya tentang 5 perkara, tentang
umurnya kemana ia habiskan?, tentang masa mudanya kemana ia habiskan?, tentang
hartanya dari mana ia mendapatkannya dan kemana ia gunakan?, tentang ilmunya
apa yang ia telah amalkan?” (HR. At-Tirmidzi, dan ada syawahidnya menjadi
hadits hasan).
أَقُوْلُ هَذَا القَوْلِ
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.
Semoga bermanfaat ya buat anda jadikan referensi.