KHUTBAHNASIONAL-Bagaimana kabarnya mungkin saja anda yang masih dalam keadaan haus lapar nah itu sudah wajib bagi kita yang sudah memenuhi syarat dan ketentuannya diwajibkan untuk berpuasa. Namun sebentar lagi hari kemenangan akan tiba yaitu lebaran Idul Fitri berikut ini khutbah Idul Fitri terbaru :
Khutbah Idul Fitri 1440 H
Khutbah Idul Fitri 1440 H.
Oleh : https://khutbahnasional.blogspot.com
PUASA MENGEMBALIKAN
KESUCIAN DIRI MANUSIA
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُهُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ
أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً،
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً،
اَلْحَمْدُ لِلهِ وَحْدَهُ صَدَقَ
وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ. اَشْهَدُ اَنْ
لَااِلٰهَ اِلّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اٰلِهِ
وَاَصْحٰبِهِ اَجْمَعِينَ. اَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَاللهِ اُوْصِيكُمْ وَنفْسِي بِتَقْوَى اللهِ
وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
Saudara-saudaraku yang baru saja kembali
kepada kesucian diri dan meraih keberuntungan.
Hari-hari ini
orang-orang beriman sedemikian bahagianya. Bahagia bukan karena dirumahnya
sudah tersedia segala macam kebutuhan berhari raya berupa sandang pangan dan
papan yang serba baru dan mewah. Bahagia bukan karena merasa telah terbebas
dari beban berat yang telah dipikulkan di atas tanggungjawabnya berupa kewajiban
berpuasa. Tetapi bahagia karena telah mendapatkan kesempatan yang sempurna dari
Allah SWT. Untuk menunaikan pengabdian diri kepada-Nya melalui ibadah Ramadhan
sebulan penuh. Bahagia karena telah memenangkan peperangan terbesar, yakni
perang melawan hawa nafsu. Sesuai dengan yang pernah disabdakn Rasulullah
SAW, bahwa peperangan terbesar adalah perang melawan hawa nafsu. Bahagia karena
telah menemui kembali kesucian dirinya. Padahal betapa banyak orang di sekitar
kita yang sudah tidak lagi dapat menikmati karunia besar ini. Inilah barang
kali yang pernah diungkapkan oleh Rasulullah SAW. Bahwa orang yang berpuasa
akan memperoleh dua kebahagiaan, yakni kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan
di saat bertemu Allah SWT.
Di saat berbuka puasa hati setiap orang beriman sedemikian bahagianya, baik
berbuka puasa di setiap sore harinya maupun berbuka puasa di saat datangnya
Idul Fitri.
Kebahagiaan yang kedua adalah kebahagiaan yang akan dirasakan di saat orang
beriman berjumpa langsung dengan Allah SWT; di akhirat kelak, dan kebahagiaan
yang kedua ini merupakan kebahagiaan yang tiada tara bandingnya. Karena tidak
ada nikmat yang melebihi nikmatnya memandang Allah SWT secara langsung,
Nikmat seperti ini tidak dapat dirasakan oleh semua orang karena tidak semua
orang dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Allah sebagaimana
terdapat dalam surah al-Kahf ayat 110 :
فمن كان يرجو لقاء ربه فليعمل عملا صالحا ولا يشرك بعبادة ربه أحدا
“Siapa orang yang mengharap
perjumpaan dengan Rabbnya (Allah), maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh
dan janganlah ia mempersekutukan sesuatu apapun dalam beribadat kepada Rabbnya
(Allah)”.
Untuk itu marilah sama-sama kita selalu berupaya untuk meningkatkan taqwa kita
kepada Allah SWT; dengan mensyukuri semua nikmat dan karunia yang diberikan
kepada kita dengan melakukan amal-amal shaleh serta tidak memepersekutukan
Allah dengan apapun dan dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita
nabi besar Muhammad SAW; beserta keluarga dan para sahabat serta para
pengikutnya sampai hari kiamat. Amin ya Robbal ‘alamin.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Setelah terbenamnya matahari di ufuk Barat di hari terakhir bulan Ramadhan,
bergemalah takbir, tasbih, tahlil dan tahmid di seluruh penjuru dunia yang
berpenduduk muslim. Menggema bagaikan guntur besar di saat akan turun hujan
lebat, bergemuruh laksana ombak-ombak besar yang memecah ditengah samudera
luas. Merasuk jauh sampai kesudut kalbu yang terdalam di dada setiap mu’min.
Betapa terasa nikmat, tenang , damai dan tentramnya hati orang beriman walaupun
disana sini sedang berkecamuknya berbagai kesulitan dan kesukaran hidup.
Namun segala kesulitan dan kesukaran hidup tersebut seakan sirna
seketika, hanyut bersama syahdunya alunan kalimat-kalimat suci yang dilantunkan
oleh setiap lidah mu’min yang ikhlas.
اَلَا بِذِكْرِاللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْب
“Ketahuilah bahwa dengan menyebut
nama Allah hati akan menjadi tenang dan tentram”.
Saudara-saudaraku yang baru saja kembali
kepada kesucian diri dan meraih keberuntungan.
Kini orang-orang beriman sedang berada pada hari-hari yang suci, karena baru
saja selesai menunaikan tugas suci, yakni mensucikan diri masing-masing, dari
segala lumuran noda dan dosa yang melekat bersama berlalunya waktu.
Kesucian diri orang beriman pada hari raya ini tak ubahnya laksana sucinya diri
seorang bayi dari dosa saat dilahirkan ibunya. Hari raya juga merupakan hari
yang sangat berbahagia bagi hati orang-orang beriman, lantarn baru saja
mendapat limpahan rahmat dan maghfiroh Allah yang tiada terhingga, dan
sekaligus terbebas dari ancaman api nerka.
Hari raya Idul Fitri merupakan hari
kembalinya kesucian diri orang-orang beriman dari debu-debu dosa kemaksiatan
dan kemunkaran. Rasulullah SAW. Bersbda:
من صام رمضان ايمانا واحتسابا غفر له ما تقدّم من ذنبه
“siapa orang yang berpuasa karena
iman dan karena mengharap ridho Allah semata, diampunkan segala dosa yang
pernah dilakukannya”.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Bulan Ramadhan tak ubahnya laksana sebuah perguruan tinggi, dan orang-orang
beriman laksana para mahasiswanya, serta semua staff civitas akademikanya,
mulai dari rektor dan para pembantunya, para dekan dan pembantunya serta para
dosen dan asistennya, begitu pula para guru besarnya ditangani langsung oleh
Sang Maha Segalanya, yakni Allah SWT; sendiri, dan mata kuliah yang diberikan
dalam waktu yang sangat singkat itupun mencakup seluruh aspek kehidupan manusia
baik secara vertikal, hablum minallah, hubungan langsung kepada Allah maupun
secara horizontal, hablum minannaas, hubungan langsung terhadap sesama manusia.
Mahasiswa yang menempa diri di perguruan tinggi tersebut adalah para mukmin
sejati yang tidak pernah berbuat kecurangan disaat ada ujian. Dan disaat ujian
itu pun hanya Allah saja yang berhak mengawasi dan sekaligus memberikan
penilaian langsung. Oleh karenanya tidaklah meengherankan kalau nilai ibadah
puasa merupakan nilai rahasia Allah yang tidak pernah dititipkan kepada
siapapu, sebagaimana disebutkan dalam hadits Qudsi:
Puasa itu bagian-Ku,
maka Akulah yang berhak untuk memberikan (nilai) balasannya”.
Kini para mukmin itu baru saja lulus dari perguruan tinggi tersebut, perguruan
tinggi yang hanya satu-satunya di dunia ini. Suatu tempat perkuliahan yang
super bonafide, sehingga sekeluarnya para mahasiswa mu’min dari perguruan
tinggi tersebut akan memperoleh gelar yang tertinggi dan termulia dihadapan
Allah SWT. Yaitu gelar “MUTTAQIN”, suatu gelar yang tidak pernah didapat
diperguruan tinggi manapun di alam ini.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
“SHAUM” atau “PUASA” bermakna pengendalian diri dari segala sesuatu, baik dari
sesuatu yang halal maupun dari sesuatu yang haram. Oleh karena itu orang yang
berpuasa laksana orang yang sedang berada pada suatu tempat latihan dimana
orang tersebut harus mampu mengendalikan dirinya dari berbagai hal, baik dari
makanan dan minuman yang jelas-jelas halalnya maupun dari makanan dan minuman
yang meragukan, yakni makanan dan minuman yang tidak jelas halal dan haramnya
dan terlebih-lebih dari makanan dan minuman yang jelas-jelas haramnya. Kalau
makanan dan minuman yang jelas-jelas halal saja harus dikendalikan, apalagi
memakan yang bukan haknya, seperti hak fakir kiskin, yatim piatu atau memakan
hak orang lain secara zholim dan lain sebagainya. Apabila ditempat
latihan ini orang tersebut mampu dan terampil benar dalam mengendalikan dirinya,
maka diharapkan dirinya dapat lulus dengan ,menyandang gelar “WARO”, yakni
orang yang apik, yang tidak sembarang tenggak segala sesuatu yang tidak dapat
ditenggak dan tidak sembarang caplok segala sesuatu yang dapat dicaplok
oleh mulutnya. Akhirnya segala sesuatunya diperhitungkan benar halal dan
harmnya, baik buruknya, serta benar dan bathilnya. Allah SWT. Berfirman:
إن الذين يأكلون أموال اليتامى ظلما إنما يأكلون في بطونهم نارا وسيصلون سعيرا
“sesungguhnya orang yang
memakan harta anak yatim secara zholim, yang sebenarnya mereka itu sedang
menelan api (neraka) sepenuh perutnya, dan sesungguhnya mereka akan masuk
kedalam api neraka”. (QS. AN-NISA :10)
Dalam ayat lain disebutkan pula:
يا أيها الذين آمنوا لا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل
“hai orang-orang yang beriman
janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil..........”. (
QS. AN-NISA :29).
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah.
Puasa merupakan kendali bagi orang-orang yang suka mengatakan kebenaran tetapi
ia sendiri tidak melakukannya, Allah SWT. Memberikan ancaman siksa yang besar
kepada orang tersebut sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya sebagai berikut:
يا أيها الذين آمنوا لم تقولون ما لا تفعلون كبر مقتا عند الله أن
تقولوا ما لا تفعلون
“hai orang-orang yang
beriman! Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan? Betapa besar
kebencian Allah kepadamu karena mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan”.
(QS. SHAF: 2-3)
Puasa merupakan
kendali bagi orang yang suka bersifat munafik, seperti; berbohong,
tidak menepati janji, dan menyelewengkan wewenang orang lain kepadanya.
Puasa merupakan kendali bagi orang yang suka memfitnah orang lain agar tidak
melakukan fitnahan. Karena perbuatan memfitnah mendatangkan kerugian yang sangat
besar. Seperti kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari bahwa betapa besar
kehancuran kehidupan yang diderits oleh orang-orang yang terkena fitnah. Karena
begitu besarnya bahaya fitnah tersebut maka Allah firmankan dalam Al-Qur’an
bahwa
“memfitnah lebih biadab daripada membunuh”.
Puasa merupakan kendali bagi orang yang suka menggunjing atau membicarakan
keburukan dan kekurangan orang lain. Memang secara umum orang akan lebih mudah
mengenali keburukan dan kekurangan orang lain, ketimbang dengan keburukan dan
kekurangan dirinya sendiri. Sehingga ada pepatah yang mengatakan “kuman
diseberang lautan terlihat jelas oleh matanya, sementara gajah dipelupuk
matanya sendiri tidak kelihatan”. Untuk menjaga agar orang tidak lagi suka
menggunjing atau membicarakan keburukan dan kekurangan orang lain, maka Allah
menyamakan orang yang suka menggunjing itu dengan orang yang suka memakan
bangkai saudaranya sendiri. Na’udzu billah min dzaalik.
Orang yang sedang berpuasa adalah orang
yang sedang berlatih mengendalikan diri untuk tidak melakukan hubungan seksual
di siang hari walaupun dengan suami dan istri yang jelas-jelas sah dalam ikatan
pernikahan. Latihan seperti ini bertujuan untuk membiasakan diri manusia agar
tidak melakukan hubungan seksual tanpa didahului oleh suatu ikatan perkawinan
yang sah, apalagi jelas-jelas bahwa orang yang digauli dan yang menggauli itu
adalah orang-orang yang masih sah berumah tangga dengan orang lain. Di bulan
puasa orang beriman dilatih untuk mengendalikan diri dari sifat pemarah,
sombong, dengki, iri hati, dendam, egois, gengsi, dan semua sifat tercela
lainnya, sehingga setelah berakhirnya bulan Ramadhan, diharapkan tidak ada lagi
anak yang putus hubungan dengan orang tuanya, tidak ada lagi tetangga yang
saling membuang muka bila berjumpa, tidak ada lagi kawan yang bermuka masam
saat bertemu, tidak ada lagi suami istri yang tidak pernah teguran dalam hidup
berumah tangga sehari-harinya, tidak ada lagi persaingan yang tidak sehat
diantara sesama teman, tidak ada lagi yang mau menang sendiri dalam pergaulan,
tidak ada lagi yang mengaku dirinya-lah yang paling benar, tidak ada lagi yang
merasa harus paling dihormati dan dihargai serta disegani, tidak ada lagi yang
saling mencurigai, tidak ada lagi yang saling menuding dan lain sebagainya.
Di bulan puasa orang beriman dilatih
untuk selalu tenggang rasa dan peka terhadap segala yang ada dilingkungannya,
sehingga setelah berakhirnya bulan Ramadhan, diharapkan tidak ada lagi orang
yang hidupnya merasa terganggu dengan ulah orang lain, tidak ada lagi tetangga
yang tidak dapat tidur karena kelaparan, sementara tetangganya tidak dapat
tidur karena kekenyangan, tidak ada lagi anak-anak faqir miskin dan anak yatim
yang putus sekolah karena kemiskinan orang tuanya, sementara di sisi lain
banyak anak orang kaya yang putus sekolah karena terbuai uang jajan yang
sedemikian melimpah karena kekayaan orang tuanya. Tidak ada lagi orang yang
hanya mementingkan dirinya dan mengabaikan hak-hak orang lain. Allah berfirman
dalam surah Al-maun:
أرأيت الذي يكذب بالدين فذلك الذي يدع اليتيم ولا يحض على طعام
المسكين
Di saat berpuasa seseorang dilatih untuk
selalu mampu mengendalikan hawa nafsunya dalam segala hal sehingga setelah
berakhirnya bulan Ramadhan diharapkan tidak ada lagi orang yang binasa karena
kemarahan orang lain. Tidak ada lagi anak-anak yang lahir tanpa seorang ayah
yang jelas statusnya. Tidak ada lagi keramaian di tempat-tempat maksiat, tidak
bertambah lagi orang yang terkena virus hiv/aids. Allah berfirman dalam surah
An-nazi’at ayat 37-41:
فأما من طغى وآثر الحياة الدنيا فإن الجحيم هي المأوى وأما من خاف مقام ربه
ونهى النفس عن الهوى فإن الجنة هي المأوى
Di saat berpuasa orang dilatih jujur,
sehingga setelah berakhirnya hari-hari Ramadhan diharapkan tidak ada lagi
tukang ukur yang mengurangi ukurannya, tidak ada lagi tukang timbang yang
mengurangi timbangannya, tidak ada lagi tukang takar yang mengurangi
takarannya, tidak ada lagi atasan yang selingkuh dengan bawahannya, serta lebih
jauh dari itu tidak ada lagi korupsi dan manipulasi di segala sektor kehidupan.
Di saat berpuasa orang dilatih untuk
menepati disiplin waktu, sehingga setelah selesai menunaikan ibadah puasa
diharapkan tidak ada lagi orang yang melalaikan segala waktu yang ada.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Pada penghujung khutbah ini khatib akan
mengajak seluruh jama’ah untuk senantiasa tetap menggalang persatuan dan
kesatuan agar kita tetap menjadi ummatan wahidah, ummat yang kokoh dan
istiqomah dalam agama Allah, ummat yang tidak terkotak-kotak oleh gelombang
politik yang menawarkan semakin banyak kemungkinan, terlebih-lebih di era
reformasi seperti sekarang ini, kita harus benar-benar dapat membedakan mana
yang benar dan mana yang kurang benar, mana yang lebih menguntungkan
perkembangan agama yang kita cintai ini agar tidak terinjak-injak oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Saudara-saudaraku yang baru saja kembali
kepada kesucian diri dan meraih keberuntungan.
Marilah di hari-hari yang fitri ini kita
kembalikan kesucian diri kita dengan banyak memohon ampun kepada Allah, memohon
maaf kepada kedua orang tua dan sanak famili serta kerabat dan tetangga dan
juga rekan-rekan sejawat kita dimana saja mereka berada. Tidak perlulah kita
bertahan dalam kemurkaan Allah, karena Allah sendiri Maha pengampun dan
penyantun serta pengasih dan penyayang kepada kita semua.
Akhirnya puasa telah kita selesai
lakukan, hari raya pun sedang kita rayakan dan manakala kegiatan berhari raya
itu telah berakhir, maka marilah kita mulai kembali segala aktifitas kebaikan
kita untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat.
Demikianlah khutbah pada pagi hari ini
semoga bermanfaat bagi kita semua amiiin.
والله سبحانه وتعالى يقول وبقوله يهتدى
المهتدون. فإذا قر ئ القر آن فاستمعوا له وأنصتوا لعلّكم ترحمون. اعوذ بالله من
الشّيطان الرّجيم. وشارعوا الى مغفرة من ربّكم وجنّة عرضها السّموات و ا لأ رض أعدّت
للمتّقين. الّذين ينفقون فى السّرّ آء والضّر آء والكاظمين الغيظ والعافين عن
النّاس والله يحبّ المحسنين.
بارك الله لي ولكم فى القر
آن العظيم. ونفعنى وإيّاكم بما فيه من ا لا يات والذّ كر الحكيم وتقبّل مني ومنكم تلا وته
ان هو الغفور الرحيم .
Khutbah Kedua
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ,الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر, لا إله إلا الله ألله أكبر الله أكبر ولله الحمد
الحمد لله الذي منّ على عباده بأعياد تعود عليهم بالبركات، ووفاهم أجورهم على ما قدموا من سائر الطاعات، نحمده سبحانه على فضله وإحسانه، ونرجوه الزيادة من الخيرات. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له في الربوبية والألوهية والأسماء والصفات، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله أفضل من قدّم لربه نواع القربات. اللهم صل على هذا النبي الكريم الذي ربّى أمته على الجهاد والتضحية بالنفائس الغاليات، وعلى آله وصحبه والتابعين لهم بإحسان ما دامت الأرض والسموات. أما بعد: فيا أيها المسلمون، أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون.
الحمد لله الذي منّ على عباده بأعياد تعود عليهم بالبركات، ووفاهم أجورهم على ما قدموا من سائر الطاعات، نحمده سبحانه على فضله وإحسانه، ونرجوه الزيادة من الخيرات. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له في الربوبية والألوهية والأسماء والصفات، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله أفضل من قدّم لربه نواع القربات. اللهم صل على هذا النبي الكريم الذي ربّى أمته على الجهاد والتضحية بالنفائس الغاليات، وعلى آله وصحبه والتابعين لهم بإحسان ما دامت الأرض والسموات. أما بعد: فيا أيها المسلمون، أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون.
قال الله تعالى إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ
وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ
فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Jama’ah kaum muslimin yang berbahagia.
Pada bagian khutbah kedua ini marilah
kita menadahkan tangan kita kehadirat Alloh SWT. Kita memohon ampunan untuk
seluruh orang tua kita, guru-guru kita, kerabat dan sanak famili kita serta
untuk seluruh kaum muslimin, demikian juga untuk keselamatan hidup kita beserta
anak cucu kita yang sampai saat ini masih dapat meni’mati hidup ini, semoga
sukses senantiasa mendampingi kehidupan ini.
أَعُوْذُبِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا
فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ
وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ
الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ
وَالْكَافِرِيْنَ.
Ya Alloh, jika sampai saat ini langkah
kami belum tepat benar berada di atas jalan-Mu, maka segeralah luruskan agar
kami tidak tersesat. Jika sampai saat ini kami masih terlalu ingkar terhadap
ayat-ayat-Mu, maka berikanlah sinar iman dan hidayah-Mu di dalam mata hati kami
agar kami mampu menerima dan mematuhi-Mu ya Allah. Jika sampai saat ini kami
masih terlalu bangga terhadap segala macam bentuk kema’siatan yang menjadi
murka-Mu, maka bawalah hati kami untuk hijrah menuju ridlo-Mu.
Ya Alloh! Jika sampai saat ini kami
masih terlalu lesu dari beribadah kepada-Mu, maka siramilah hati kami dengan
embun kasih sayang-Mu agar kami dapat bergairah menjalankan segala perintah-Mu.
Ya Alloh! Jika sampai saat ini kami masih terlalu sombong, angkuh dan keras
kepala sehingga tidak dapat menerima kebenaran yang telah Engkau tetapkan, maka
lunakkanlah hati kami sehingga kami dapat segera menyadarinya.
Ya Alloh! Ampunilah segala dosa
orang-orang tua kami, dosa guru-guru kami, dosa-dosa kami dan dosa-dosa seluruh
kaum muslimin. Amin
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
عباد الله ان الله يأمر بالعدل ولإحسان
وايتائذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغى يعضكم لعلكم تذكرون، واذكروا
الله يذكركم واستغفروا ه انه هو الغفور الرحيم
Namun silahkan langsung download Khutbahnya disini agar mudah anda tambahkan atau perbaiki jika ada kekurangan. Download Khutbah Idul Fitri Terbaru 010